Sains dalam arti umum adalah pengetahuan. Ada banyak ayat dalam Al-Qur’an yang berkaitan dengan sains dan ilmuwan. Al-Qur’an selalu menganjurkan manusia untuk menggunakan akal sehatnya untuk memerangi mukjizat dan mendorong mereka untuk memperluas ilmunya.
Al-Qur’an menganjurkan manusia untuk berusaha dan bekerja serta selalu berdoa untuk menambah ilmu. Sementara itu, Rasulullah mengakui bahwa ilmuwan adalah pewaris para Nabi. Al-Qur’an juga menyatakan bahwa ulama adalah ilmuan yang mengetahui dan taat kepada Allah.
Sains adalah studi tentang fenomena alam dengan menggunakan metode ilmiah, sains terkait dengan proses dimana manusia mengetahui sifat-sifat Tuhan. Setiap benda dan fenomena alam merupakan bukti keberadaan dan kekuasaan Tuhan, ilmu pengetahuan memperkuat keimanan manusia kepada Tuhan. Ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa alam semesta itu teratur dan dinamis serta semua unsurnya saling berhubungan secara teratur dan benar. Penemuan-penemuan semacam itu bersaksi tentang kekuasaan Tuhan sebagai Penguasa alam semesta.
“Alquran adalah firman Tuhan, bahasa langit, yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa manusia dan ditafsirkan untuk menyelidiki apa maksud Tuhan dalam membimbing manusia,” jelasnya. Ulama yang memiliki sedikitnya 12 bidang khusus dalam penafsiran Al-Qur’an bertanggung jawab atas penafsiran Al-Qur’an itu sendiri.
Oleh karena itu, Alquran dan tafsir para ilmuwan dapat menjadi inspirasi bagi umat Islam pada umumnya ketika mencari petunjuk tentang fenomena ilmiah tertentu.
Hubungan antara Alquran dan sains ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Al-qur’an menghormati kedudukan ilmu dengan penghormatan yang tidak ditemukan bandingannya dalam kitab kitab suci yang lain. Di dalam Alquran terdapat beratus-ratus ayat yang menyebut tentang ilmu pengetahuan dan sains yang merupakan salah satu isi pokok kandungan kitab suci Alquran. Bahkan kata ‘ilm dan turunannya (tidak termasuk al alam, al alamin, dan alamat yang disebut 76 kali) disebut sebanyak 778 kali. Selain itu sains juga merupakan salah satu kebutuhan agama Islam, hal ini dibuktikan dengan fakta setiap kali umat Islam melaksanakan ibadah memerlukan penentuan waktu yang tepat. Contohnya dalam melaksanakan shalat, menentukan awal bulan Ramadan, pelaksanaan haji semuanya memiliki waktu tertentu dan untuk menentukan waktu yang tepat diperlukan ilmu astronomi yang memang termasuk dalam sains.
Penulis : Ustadz Basuki