Sejarah merupakan sesuatu hal yang perlu diketahui oleh umat manusia terlebih sejarah dalam Islam. Hal tersebut dikarenakan sejarah merupakan sebagai pondasi utama untuk mendalami sejarah Islam secara lebih luas dan lebih rinci. Bicara mengenai sejarah saat ini banyak membicarakan mengenai ekonomi, politik serta kekuatan militer. Di masa kejayaanya, kekuatan militer dalam Islam menjadi sesuatu hal yang ditakuti oleh para musuh. Padahal pada masa itu kekuatan militer di daerah bangsa Arab masih dalam suku-suku yang beraneka macam.

Cara paling efektif untuk melawan serangan dari luar adalah dengan membentuk aliansi ( sebuah kelompok untuk mencapai tujuan bersama ) dalam formasi yang kuat. Peperangan yang terjadi pada masa Arab ini merupakan sebuah peperangan kecil yang mempertemukan sebuah kelompok yang mengalami konflik dan tidak mengubah wajah jazirah Arab. Namun mulai datangnya Islam. Kekuatan militer Arab menjadi kompak dikarenakan banyak pasukan yang bergabung dengan Islam dari berbagai macam suku bahkan tidak hanya dari kalangan orang Arab saja.

Upaya meningkatkan kekuatan militer dalam Islam memiliki semangat “jihad” yang selalu ditonjolkan untuk meningkatkan semangat perang dalam Islam. Pada zaman dahulu keberhasilan dalam sebuah perang selalu identik dengan minum-minuman keras serta bersenda gurau dengan para biduan. Sebuah prestasi dari Rasulullah dengan 23 tahun masa dakwahnya dapat mengubah pandangan masyarakat Arab secara drastis. Sebagai contoh adalah masyarakat Arab yang biasanya melakukan perang dengan skala kecil melawan para qabilah yang ada di sekitarnya dapat melesat naik dengan melawan musuh yang jauh lebih besar dan kuat layaknya Romawi dan Persia yang pada saat itu jauh lebih maju dari Islam di awal peradaban. Padahal pada saat itu Romawi merupakan kekuatan yang mendunia.

Perbedaan perang Romawi dan Perang Mu’tah yaitu terletak pda jumlah pasukannya. Perang Mu’tah hanya berkisar 3.000 pasukan sedangkan Romawi berjumlah 200.000 pasukan didalamnya. Berbeda dengan pasukan Romawi yang segala macam keperluan dijamin dengan perbekalan bahkan sampai amunisi. Sedangkan tentara Islam dengan ikhlas mengikuti perang tanpa adanya perbekalan masing-masing tanpa adanya sebuah paksaan. Hal ini dikarenakan adanya sebuah kepercayaan besar yang sangat tinggi terhadap Islam. Fakta menarik yang dapat dilihat dari sejarah diatas adalah bahwasannya pasukan Romawi tidak pernah menyerang Islam secara langsung melainkan terus menerus oleh pasukan Islam. Peradaban Islam tidak hanya menampilkan hal yang baik saja melainkan membenahi sesuatu hal yang menyimpang serta menegakkan sebuah kebenaran.