Time is science

Alhamdulillah, Assolatuwassalamu ‘ala Rasulillah,

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sahabat BUMI (Buletin Muhammadiyah Inovatif) semoga kita semua selalu diberikan kesehatan dan selalu dalam lindungan Allah Subhaanahu wa Ta’ala dimanapun kita berada. Anak-anak yang sholih dan sholihah sudah hampir satu setengah tahun anak-anak belajar di rumah. Kalian tentunya merasa bosan dan jenuh melakukan aktivitas di rumah. Mungkin banyak yang menghabiskan waktunya dengan seharian bermain gadget dan menonton televisi. Ingatlah anak-anak sholih sholihah bahwa waktu hari ini tidak akan pernah terulang kembali. Jadi kalian harus menggunakan waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat.

Waktu yang Allah Subhaanahu wa Ta’ala berikan lebih mahal daripada emas karena ia adalah kehidupan bagi kita. Seorang penuntut ilmu tidak layak menyia-nyiakan waktu luangnya untuk bercanda, bergurau, bermain-main, dan melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat karena ia tidak akan pernah bisa mengganti waktunya yang telah berlalu. Siapa yang lalai terhadap waktunya, semakin besarlah kerugiannya, sebagaimana orang yang sakit merasa rugi kehilangan kesehatan dan kekuatannya. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَثِيْـرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ.

“Dua nikmat, yang manusia banyak tertipu dengan-nya: nikmat sehat dan waktu luang.”

Beberapa kesempatan yang sering disia-siakan adalah:

  1. Banyak berkunjung.

Banyak berkunjung dan berkumpul merupakan tali pengikat dan penguat rasa kasih sayang dan per-saudaraan. Imam Ibnul Qayyim rahimahullaah mengatakan, “Berkumpul bersama teman itu terbagi dua; salah satunya adalah berkumpul bersama mereka untuk saling bekerja sama dalam meraih kesuksesan hidup dan saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.

  1. Sibuk dengan urusan yang tidak terlalu penting.

Orang yang sibuk dengan urusan yang tidak terlalu penting banyak menggunakan waktu luangnya untuk bersantai-santai saja. Kebiasaan buruk yang mesti dijauhi adalah menonton televisi, baca koran, SMS yang tidak penting, berbicara di telepon untuk hal yang tidak penting, dan bermain gadget seperti hp.

  1. Mendengarkan kaset pengajian.

Seorang pemuda pernah mengatakan tentang dirinya bahwa ia berhasil menghafal Al-Qur-an lantaran mendengarkan bacaan Al-Qur-an Syaikh Shiddiq al-Minsyawi selama dua tahun. Setiap selesai satu kaset, ia mengulangnya kembali sehingga Al-Qur-an pun mudah ia ucapkan. Subhaanallaah. Aturlah waktu untuk mendengarkan pelajaran dalam perjalanan.

  1. Waktu antara adzan dan iqamat.

Siapa pun yang menggunakan waktu antara adzan dan iqamat untuk membaca Al-Qur-an, baik mengulang hafalannya maupun menghafalkannya, niscaya ia akan banyak menghafalkan Al-Qur-an. Gunakan juga waktu antara adzan dan iqamat untuk berdo’a, sebab do’a pada waktu ini tidak ditolak. Sebagaimana sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam: لَا يُرَدُّ الدُّعَاءُ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ. “Tidak ditolak do’a antara adzan dan iqamat.

Berusahalah dengan sungguh-sungguh, setelah mengikhlaskan niat karena Allah Ta’ala, untuk menggunakan waktu dengan hal-hal yang bermanfaat seperti membaca, menulis, muraja’ah, berzikir, dan tadarus. Anak-anak sholih sholihah… manfaatkan waktu luangmu di rumah untuk belajar dan selalu mengerjakan tugas yang ustadz dan ustdzah berikan. Belajar di rumah akan menjadi menyenangkan dan terasa ringan apabila kita mengerjakannya dengan hati yang ikhlas. Jangan menunda untuk mengerjakan tugas agar tidak menjadi beban belajar kalian.

Yuk gunakan waktumu untuk menuntut ilmu yang bermanfaat…

Referensi: https://almanhaj.or.id/13792-penuntut-ilmu-dan-waktu-luang.html

Penulis

Woro Andini Aji, S.Pd

Unduh Versi PDF disini

BUMI Edisi 08