Perkemahan Satu Hari, atau yang sering disingkat Persari adalah sebuah kegiatan perkemahan yang dilakukan oleh Pramuka tingkat Siaga. Kegiatan Persari biasanya dilakukan dalam satu hari penuh. Pada kegiatan Persari Pramuka Siaga akan berlatih untuk bersikap kompak dan bertanggung jawab. Pada tiap Barung yang dipimpin oleh seorang Pinru akan belajar akan pentingnya kekompakan untuk menyelesaikan suatu tugas.
Pada hari Sabtu tanggal 14 Januari 2023, Kwartir Ranting Mertoyudan mengadakan kegiatan Perkemahan Satu Hari atau Persari, pada kegiatan tersebut SD Inovatif mengirimkan 2 barung, yakni 1 barung putra dan 1 barung putri. Barung putra dipimpin oleh seorang pinru, yakni Muhammad Alif Rayyan siswa kelas 4A, dan pinru barung putri adalah Zulfa Salma Nafisa dari kelas 4B.
Dalam rangka menyambut kegiatan Persari, seluruh utusan yang terdiri dari 1 barung putra dan 1 barung putri telah berlatih dengan giat. Dalam berbagai latihan untuk tiap tantangan, hampir seluruhnya membutuhkan kekompakkan. Latihan kekompakkan menjadi sangat menarik karena, sesuai tahap perkembangan anak bahwa usia Pramuka Siaga (7-10 tahun) cenderung memiliki sifat egosentris. Sifat egosentris ini adalah kecenderungan anak untuk tidak dapat menerima perspektif orang lain, atau masih memiliki sifat ke “aku” an.
Melalui berbagai latihan dan even Persari, anak-anak mulai belajar tentang mendengarkan orang lain, menerima, dan tidak harus selalu aku merupakan salah satu usaha untuk membangun kekompakkan. Diperkuat bahwa barung putra maupun puteri memilki arah tujuan yang sama, yakni untuk bisa menyelesaikan tugas pada kegiatan persari, menjadikan latihan kekompakkan menjadi perhatian semua anak. Pada akhirnya kekompakkan melalui saling menolong, saling mengerti, dan saling mendengarkan akan dapat menghantarkan untuk mencapai tujuan bersama.
Sebagaimana penggalan ayat 2 dalam Q.S Al Maidah
ا وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ…
Artinya ” … Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya. “
Oleh : Ustadz Fatkhussarifin, S.Pd